Rabu, 24 Juli 2013

LONGGGGGGGGGGGGGGGGGGG distance relationshit

Kata orang Long Distance Relationship itu mustahil, sekalipun ngga mustahil tapi sebagian besar kandas ditengah jalan.

Akupun percaya akan hal ini, LDR itu mimpi siang bolong.

Yang berdekatan aja sudah susah setengah mati untuk dijalani kok apalagi yang jauhan. 
Yang ketemu tiap hari, kencan tiap sabtu dan bercumbu setiap ada kesempatan aja bisa bubar. Apalagi yang cuma sebatas pesan-pesan romantis plus sex phone?

Belum lagi kalau kamu atau pasanganmu adalah tipe yang super posesif bin insecure atauuuuu kamu maupun pasanganmu tipikal yang mudah tergoda rayuan pulau kelapa sementara.

Hanya Cinta dan Rangga dari Ada Apa Dengan Cinta yang berhasil LDR itupun disekuel sinetronnya si Cinta nyaris tergoda sama lekong lain.

Jadi kesimpulannya LDR itu kalau dimasukkan ke rumus Excel hasilnya pasti ERROR!

Nah ini pemikiranku dulu kala, tapi semuanya berubah ketika Negara api menyerang.

Hal ini dibuktikan oleh teman-teman dekatku, which is TEAM (Ibu-ibu Pejabat)

Adys – Remon. Taunan menjalankan LDR, Jakarta Surabaya. Remon Rapper, Adys Pengacara (Pengangguran Banyak Acara). Remon dengan kesibukannya dan Adys dengan kenganggurannya, tapi buktinya mereka bisa menjalankan hubungan ini, sampai bertahun-tahun. Hanya bermodalkan telepon! Dan ketemu entah beberapa bulan sekali, atau ketika Remon ada acara ke Surabaya atau Adys liburan ke Jakarta and she’s happy tuh nampaknya. Nyaman menjalankan hubungan berat dan berjarak itu. Sekarangpun mereka masih menjalani hubungannya mereka dengan langgengnya. 

DYS INGET UMUR, KAPAN NIKAH? Hahahahaha

Ekin – Toni (bukan Stark). LDRnya baru aja tapi dua-duanya berkelana di dua kota yang berbeda. Satunya di Jekardah satunya lagi di Puertorico (baca : Purwokerto). Sibuk dengan pekerjaan masing-masing, bahkan kata Ekin dia sudah diramalkan untuk tidak berjodoh dengan Toni, dia akan menemukan jodohnya di tempat kerjanya yang sekarang. Orang normal udah males, mending putus udah ketauan bukan jodoh tapi buktinya si Ratu Kegelapan dari Namibia tetap memilih untuk menjalankan hubungan ini, malah denger-denger udah minta nikah (?)

Vivid – Om Buncit. LDR terjauh (sejauh ini sih). Surabaya – Singapore. Udah jauh gitu, si Vivid Profesinya Pramugari pula, bayangkan ketemu sama pilot-pilot ganteng, kesempatan untuk terbuai banyak! Om Buncitpun kerja di Hotel. Kedudukanpun udah oke, kesempatan Check In besar! Tapi ketika keputusan untuk lanjut atau bubar ada didepan mereka, toh mereka tetap lanjut dengan segala rintangannya. Bermodalkan kepercayaan aja dan sampai saat ini masih berjalan lancar :) cepet nikah rek!

Mereka adalah bukti nyata bahwa LDR itu bukan mustahil, LDR itu hal yang masih terjangkau oleh manusia normal.

Sedangkan aku sendiri? Hehehe
setiap perempuan yang udah jadi pacar dan ngajak LDR langsung aku putusin entah baik-baik atau mendadak ngilang. Karena aku tipikal yang mudah tergoda tapi juga posesif. Worst Combination tapi ya gimana? Salahkan gen!

Aku sendiri takut untuk menjalankan LDR karena yang deket aja gagal apalagi jauhan kan? Ditambah aku orangnya kangenan. Ngga ketemu beberapa hari aja udah gempar dunia persilatan.

Tapi entah kenapa, entah ada angin apa, aku menjilat ludahku sendiri.

Aku ketemu perempuan ini, bukan perempuan idaman tapi bikin ngga bisa tidur dan sejalan dengan proses kami memutuskan untuk berhubungan intim tapi apa daya pekerjaanku mengharuskan aku keluar kota.
Aku dapat pekerjaan menemani Biksu Tong Sam Cong ke Barat mengantar kitab Suci. Pilihannya lanjut atau bubar dan aku memutuskan untuk menjilat ludahku sendiri (dan ngga enak rasanya)

Welcome to LDR United, Mario!

Dan kalau ditanya gimana rasanya?
Percayalah, kalau ada pilihan untuk ngga LDR, mending jangan!
Kamu akan merasakan itu yang namanya nyesek-nyesek, ngeliatin foto pasangan di handphone macem Smeagol liat Cincin di Lord Of The Ring. MY PRECIOUSSSSSS!!!!
Perasaan mangkel, pingin ngeplak, tapi ngga bisa. Mau banting barang tapi sayang kalau dibanting terus rusak.
Perasaan bersalah saat pasangan ngomong dengan nada melas “pulang ta yang”
Perasaan nyesel saat terjadi apa-apa sama pasangan dan kamu tidak bisa standby buat dia.
Ya itu perasaan yang selalu muncul ketika LDR sodara-sodara. Siksa dunia!
Tapi sejalan waktu kami mulai bisa mengontrol perasaan itu, mulai bisa menjalankan dengan (sedikit) nyaman dan terbukti masih bisa berjalan sejauh ini.

Ya kita ngga tau kedepan seperti apa, tapi namanya juga jatuh cinta pasti ada resiko patah hati semisal hubungan yang telah diusahakan itu gagal. Kalau ngga mau patah hati ikut perjodohan aja aku rasa.

Btw udah kepanjangan, aku mulai males ngetiknya.

Akhir kata, Thank you for making me believe that the impossible becomes possible for us